"Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya diisi Allah pahala yang besar"(Qs.Al-Anfal:28).
Terlebih mereka-mereka yang teramanati atas penyalahgunaan jabatan, mereka memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, tiada lain praktek : korupsi, kolusi, nepotisme dan termasuk didalamnya yaitu berlomba mengumpulkan kekayaan dengan terima uang suap, mereka melupakan hari dimana semua yang dimilikinya akan dimintai pertanggungjawaban atas rezeki yang telah diberikan kepadanya, yaitu hari pembalasan.
"Barang siapa yang mengerjakn kebaikan seberat dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarahpun, niscaya dia akan melihat 9balasan) nya pula"(Qs.Al-Zalzalah : 7-80).
Dan wahai saudar-saudaraku janganlah kesempitan yang menghimpit menjadikan kamu menghalalkan segala cara untuk mencari rezeki/pekerjaan dengan menyuap.
"Janganlah berputus asa tentang rezeki selagi kepalamu masih dapat engkau goyang, manusia dilahirkan sebagai bayi merah, tanpa pakaian, kemudain Allah memberinya rezeki"(HR. Ibnu Majah dari Habbah dan Sawa').
Carilah harat dengan cara yang baik untuk kehalalan nafakah atas anak istri.
'Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka"(Qs.At-Tahrim : 6).
